"Setelah melewati gelombang seismik yang mengguncangkan hati, akhirnya bisa duduk dan bernapas lega. Momen setelah seminar nasional, di mana ilmu dan pengalaman bergabung menjadi satu. ????✨ #SelesaiSeminar #MilestoneAchieved"
Tema:
Di balik semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Universitas Syiah Kuala, terdapat penelitian yang tak kalah seru dan gokil, menggunakan metode seismik yang umumnya dianggap serius. Bagaimana bisa? Mari kita jelajahi keunikan penelitian ini yang meramaikan suasana kampus.
Gempa Belajar: Menggoyang Kampus dengan Ilmu
Para peneliti di Kampus Merdeka tampaknya ingin mengambil kata "gempa" dengan makna yang sangat berbeda. Mereka memutuskan untuk menggoyangkan kampus dengan ilmu menggunakan metode seismik. Sebuah penelitian yang bukan hanya sekadar memahami gempa bumi, tetapi juga gempa belajar!
Seismik untuk Pecinta Seni
Siapa bilang penelitian seismik hanya untuk ahli geofisika? Di Jurusan kami, para seniman dan ilmuwan bekerjasama dalam penelitian yang unik ini. Mereka menggunakan gelombang seismik untuk menciptakan seni yang bergerak, yang mereka namakan "Seni Seismik". Hasilnya? Sebuah pameran seni bergerak yang mengguncang hati dan tanah!
Goyangan Kreativitas di Laboratorium
Laboratorium penelitian seismik di Kampus USK jurusan Geofisika bukan hanya tempat serius untuk mengolah data, tetapi juga ajang untuk goyang-goyangan kreativitas. Para peneliti seringkali ditemui berjoget di antara instrumen seismik dan menciptakan "Gempa Dance" sebagai upaya untuk merespon data gempa dengan gerakan yang apik.
Sinyal Seismik Kocak
Para peneliti di Jurusan kami juga menemukan cara unik untuk menyampaikan data seismik mereka kepada masyarakat. Mereka menciptakan "Sinyal Seismik Kocak" yang terdiri dari nada-nada lucu yang diproduksi oleh gelombang seismik. Sebagai contoh, gempa ringan bisa diiringi dengan alunan lagu "Shake It Off" oleh Taylor Swift. Sehingga, masyarakat dapat merasakan kegembiraan meskipun dalam situasi yang tidak biasa.
Kontes Pencarian "Epicenter Terkocak"
Tidak hanya fokus pada hasil penelitian, di Kampus Merdeka diadakan juga kontes pencarian "Epicenter Terkocak". Para peneliti berlomba-lomba menciptakan dan menyajikan cara paling kocak untuk menggambarkan pusat gempa. Ada yang menggunakan komedi stand-up, ada yang membuat film pendek, semuanya dengan tujuan membuat ilmu pengetahuan seismik lebih dekat dan menghibur.
Melalui penelitian seismik yang gokil di Kampus Merdeka, mahasiswa tidak hanya belajar tentang geofisika, tetapi juga bagaimana membuat ilmu pengetahuan lebih menyenangkan dan relevan. Sebuah langkah inovatif yang merespon semangat Merdeka Belajar dengan cara yang tak terduga dan mengocok perlahan dasar-dasar pengetahuan kita. Selamat ber-gojeg goyang ilmu pengetahuan!