Berikut foto tampilan meja Kerja saya selama magang di Kantor Pelayanan Pajak
Tema:
Apa peran saya sebagai mahasiswa akuntansi di Kantor Pelayanan Pajak?
Kebanyakan orang pasti berfikir, anak akuntansi magang di kantor pelayanan pajak ngapain? Ada akuntansinya gak? Awalnya saya juga berfikir serupa, inikan kantor pajak udah pasti ya ngurus perpajakan negara. Tapi setelah aku mulai menjalani magang disini, pemikiran sebelumnya berubah 180°, ternyata kantor pajak pelayanan pajak itu gak cuma melakukan proses pelayanan perpajakan kepada wajib pajak, mereka juga melakukan audit laporan perpajakan, menerbitkan surat tagihan pajak (STP), dan masih banyak lagi. Oke disclaimer dulu yaa, semua yang saya cerita kedepannya hanya yang ada di divisi dimana saya ditempatkan yang kebetulan adalah di divisi pengawasan 1 jadi mungkin ada perbedaan dengan divisi lainnya. Kita cerita mulai dari kekurangan program mbkm ini kali ya, saya rasa magang di semester 5 itu kurang efektif, kenapa saya bisa bilang begitu? Disuatu siang saya kebetulan makan siang bersama para pegawai pajak yang biasaya disebut AR (account representative). Jadi kedepannya ketika saya ingin mengatakan pegawai pajak saya akan menggunakan istiah AR agar mudah dipahami. Oke lanjut setelah makan siang, sambil menunggu pembayaran salah seorang AR bertanya kepada saya tentang program mbkm ini, sistemnya bagaimana? Bla…bla…bla hingga sampailah ke pertanyaan mata kuliah apa saja yang diekuivalen? Kemudian saya menjawab “advanced, auditing, budgeting…”, belum habis saya sebutkan AR ini langsung bertanya lagi, “auditing udah belajar?”, “Belum kak, baru dapat semester ini” jawab saya apa adanya. AR yang menjadi lawan bicara saya lanjut berkomentar “Wah kasian ya, padahal di divisi kita banyak nih kerjaan auditing, maunya nanti bisa bantu, tinggal kakak kasih laporannya”. Semenjak saat itu saya merasa sangat menyesal karena belum belajar auditing sama sekali. Seandainya sudah belajar kan saya bisa langsung melihat penerapan nyata didunia kerja. Tapi itu semua tidak berakhir disitu, selang beberapa hari setelah percakapan tadi, saya diajarkan auditing oleh salah satu AR lainnya yang merupakan anggota IAI dan salah satu lulusan akuntansi USK. Saya juga baru tahu bahwa lulusan akuntansi banyak yang bekerja di kantor pelayanan pajak khususnya divisi saya. Hal ini sedikit banyak memudahkan saya dalam berinteraksi karena kami berasal dari jurusan yang sama walaupun mungkin umur saya hanya setengah umur beliau-beliau ini. Ya,,walaupun kami lebih terlihat seperti orang tua dan anak, bukannya adik dan kakak letting. Oke balik lagi ke cerita awal kita tadi tentang belajar auditing, inilah moment yang sangat saya suka dengan belajar dari mentor langsung di lapangan karena jauh lebih efektif. Hanya dalam jangka waktu 15-30 menit penjelasan, saya benar-benar mengerti konsep dan penerapan auditing ini , padahal awalnya ketika belajar mandiri samasekali belum ada bayangan bagaimana proses auditing ini. Selain itu, sebelum dijelaskan, saya sudah terlebih dahulu diberikan buku auditing sebagai bahan bacaan, sehingga nantinya ketika diberi penjelasan tidak seperti mulai dari awal dan bisa lebih cepat tangkap karena sudah membaca terlebih sebelumnya. Dalam penjelasan tersebut juga diperlihatkan contoh nyata dari laporan hasil audit pajak yang AR tersebut buat, yang perlu diperhatikan dari sebuah hasil audit adalah bagian opini audit karena dibagian tersebut lah yang menjelaskan suatu laporan telah memenuhi standar pelaporan wajar tanpa pengecualian atau wajar dengan pengecualian. Apabila wajar dengan pengecualian maka bagian pengecualiannya akan dijelaskan Kembali dibagian selanjutnya. Saya juga disuruh melihat contoh hasil audit laporan keuangan dari perusahaan yang sebelumnya laporan keuangannya telah saya download sehingga hanya perlu membuka Kembali untuk melihat laporan hasil audit, kita bisa melihatnya dibagian paling depan dari setiap laporan keuangan, khusus yang laporan keuangannya bertuliskan telah diaudit. Untuk isi laporan audit pajak dan hasil audit laporan keuangan sama. Setelah memperoleh sedikit penjelasan auditing ini dan melihat contohnya saya merasa sedikit lega, walaupun belum sempat melakukan audit mandiri setidaknya sedikit membuka wawasan saya untuk melihat bagaimana proses hingga hasil audit.
Lanjut ke cerita hari pertama magang saya tidak langsung diberikan pekerjaan, tetapi terlebih dahulu berkenalan dengan orang-orang yang ada didivisi saya karena kedepannya dengan beliau-beliau ini lah saya akan terus berinteraksi sehingga akan sangat aneh apabila tidak saling kenal. Saya juga mulai mengobrol tipis-tipis terkait perkuliahan sekarang, dosen-dosen yang masih mengajar di Akuntansi-dari situlah saya tau bahwa beliau-beliau ini merupakan lulusan akuntansi USK-, tanya-jawab tentang kegiatan MBKM dan masih banyak lagi. Hari kedua dan selanjutnya saya mulai diberikan tugas-tugas kecil tidak lupa dijelaskan cara mengerjakannya dan apabila masih ada yang belum saya mengerti saya tidak sungkan-sungkan langsung bertanya agar nantinya tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan. Seminggu dua minggu berjalan, saat tidak ada yang bisa lakukan saya mulai diberikan tugas untuk memenuhi mata kuliah Analisa laporan keuangan, oh ya… sebelumnya ketika membahas tentang MBKM tidak lupa menyinggung mata kuliah yang masuk dalam semester ini, dari sanalah muncul mata kuliah Analisa laporan keuangan yang kemudian saya diarahkan untuk mendownload laporan keuangan dari 3 perusahaan konstruksi yaitu ADHI, WSKT, dan TOTL untuk tahun 2019-2022, lalu melihat bagian laporan laba rugi dan neraca. Untuk melakukan analisa yang diperlukan hanya laporan laba-rugi dan neraca dalam bentuk excel agar mudah dalam menghitung. Setelah akhirnya selesai kemudian diberikan format perhitungan analisa laporan keuangan yang berisi rasio-rasio keuangan terdiri dari rasio likuditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Dengan menggunakan rasio-rasio tersebut kita hanya perlu memasukkan angka-angka yang sebelumnya sudah ada di laporan laba-rugi dan neraca mengikuti format tersebut. Setelah selesai saya mulai membuat tabel perhitungan dan grafik dari setiap rasio tahun 2019-2022 dan rata-rata industri agar mudah melihat perusahaan mana yang lebih bagus dan stabil. Hasil Analisa ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi investor dalam memilih untuk membeli suatu perusahaan, juga bisa untuk melihat apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak dari segi liabilitasnya.
Terkait konstribusi saya terhadap kantor juga ada lohh, mulai dari membantu pekerjaan para AR dengan menginput, menghitung, memindahkan, dan mengelompokkan data, serta masih banyak lagi hal-hal dasar yang saya lakukan untuk mempermudah pekerjaan AR selanjutnya. Terkadang saya tidak tahu pasti apa yang sedang saya input, hitung dan lakukan dengan data-data disini, karena kebanyakan dokumen disini bersifat rahasia dan saya pun tidak bertanya karena saya paham mungkin tidak perlu diberitahu, cukup melakukan tugas saya sebagai pemagang. Selanjutnya saya juga selalu bahkan hampir setiap hari mengirim surat tagihan pajak (STP) kepada wajib pajak badan yang belum menyelesaikan kewajiban perpajakannya, yang saya lakukan memang bukan menerbitkan surat tersebut, saya hanya membantu menstempel, memasukkan ke amplop dan meletakkannya dibagian pengiriman untuk nantinya dikirimkan kepada pihak yang bersangkutan. Saya juga membantu menulis alamat untuk beberapa surat tagihan pajak yang dikirim dalam amplop yang sama dalam jumlah besar, dalam penulisan ini dibutuhkan konsentrasi yang tinggi agar tidak terjadi kesalahan tulis. Membantu mendapatkan tanda tangan untuk beberapa surat yang membutuhkan tanda tangan dari divisi lain juga sudah menjadi rutinitas. Saya belajar mencopy dokumen melalui printer, sehingga nantinya apabila ada yang ingin mencopy dokumen dalam jumlah banyak bisa menyerahkannya kepada saya, hal ini dapat meringankan pekerjaan AR sehingga waktu yang dimiliki bisa digunakan untuk melanjutkan kegiatan lain.
Oke sekian dulu ceritanya, pengalaman ini hanya berdasarkan sudut pandang saya seorang, jadi apabila nantinya ditemukan kalimat yang tidak relevan mohon dikoreksi. Terimakasih